Sabtu, 25 Oktober 2014

Turunkan Risiko Gagal Jantung Dengan Olahraga



Turunkan Risiko Gagal Jantung Dengan Olahraga

 

Kita bisa membandingkan orang yang jarang atau tidak pernah berolahraga dengan yang sering atau rutin berolahraga. Orang yang jarang atau bahkan tidak pernah berolahraga umumnya cenderung terlihat lemas, lesu, tidak segar, dan mudah stres. Sebaliknya, orang yang rutin berolahraga cenderung terlihat lebih segar, percaya diri, dan bersemangat. Di sisi lain, sebuah penelitian dilakukan oleh American Heart Association, rutin berolahraga bisa menurunkan risiko gagal jantung hingga 46 persen. Penelitian ini dilakukan pada tahun 1997, di mana para peneliti Swedia menganalisa sekitar lebih dari 39.000 orang berusia antara 20 hingga 90 tahun yang tidak mempunyai gagal jantung. Semenjak itu, para peneliti mengikuti level kebugaran mereka dari waktu ke waktu dengan memberikan kuesioner tentang aktivitas fisik mereka, gaya hidup, penggunaan obat-obatan, merokok, hingga kebiasaan minum alkohol.
Hari itu, adalah musim salju yang paling ekstrim di Kanada. Banyak binatang yang mati akibat rasa dingin yang teramat sangat.
Di suatu daerah, tinggal sekelompok Hedgehog (sejenis landak). Mereka memutuskan untuk tinggal secara berkelompok di dalam sebuah gua, agar tetap hangat. Mereka mendekatkan diri satu sama lain. Namun ketika mulai berdekatan, duri-duri mereka melukai teman-teman terdekat mereka.
Setelah beberapa saat, mereka pun memutuskan untuk menjaga jarak satu sama lainnya. Akibatnya, mereka mulai merasakan dingin yang membeku, dan akhirnya terancam mati. Jadi mereka harus memutuskan: menerima duri-duri temannya, atau mati!
Secara bijaksana, mereka memutuskan untuk kembali bersatu. Mereka pun belajar untuk hidup dengan luka-luka kecil akibat jarak yang sangat dekat dengan sahabat-sahabatnya supaya dapat merasakan kehangatan. Cara inilah yang membuat mereka akhirnya selamat dan bisa bertahan hidup.

Pesan cerita ini:
Hubungan yang terbaik dalam hidup ini bukanlah hubungan yang membawa orang-orang yang sempurna dalam kelompok. Tetapi ketika semua individu belajar hidup dengan ketidaksempurnaan orang lain, serta mampu “mengapresiasi” semua kehangatan yang diberikan oleh teman-temannya.
Hal inilah yang membuat hidup kita menjadi lebih “hidup” (bermakna) & “mampu bertahan” dalam situasi atau lingkungan yang ekstrim sekalipun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar