
Sebagai contoh DDT, ladrin, endrin, dan fosfor organik
bila mencemari tanah pertanian akan merugikan sebab zat-zat ini bisa membunuh
mikroorganisma/jasad renik yang sangat penting bagi tanah untuk proses
pembusukan dan sintesa zat-zat organin atau anorganik.
Insektisida yang sering dipakai sebagai pembasmi
serangga/nyamuk kalau paenggunaannya tidak terkontrol bisa menimbulkan pencemaran
pada umumnya, misalnya air minum, bisa merugikan kesehatan pada umumnya dan
juga dapat mengakibatkan resistensi terhadap zat-zat ini. Selain itu
insektisida ini juga dapat bersifat karsinogenik, yaitu zat-zat yang bisa
menimbulkan terjadinya kanker atau tumor ganas.
Jangan dilupakan pula sampah-sampah atau kotoran yang
tidak digunakan akibat proses kehidupan manusia yang sering dibuang kedalam
tanah atau air sungai. Hal ini jelas mempengaruhi produktifitas air, tanah dan
lingkungan secara luas.
Degnan demikian dalam setiap program pembangunan,
penggunaan zat-zat untuk mendukung berhasilnya pembangunan (penggunaan
pestisida, dan lain-lain) harusla dikendalikan dengan seksama untuk memperkecil
pengaruh sampingan yang tidak diinginkan. usahakan kalau memungkinkan untuk
menemukan zat kimia yang efektif sebagai pengganti zat kimia yang mempunyai
pengaruh yang tidak baik pada lingkungan.
Sebelum ditemukan zat kimia demikian, maka
satu-satunya jalan sebagai petunjuk ekologi yang dapat dianjurkan adalah kewaspadaan
dalam penggunaan setiap zat kimia yang mempunyai pengaruh potensial yang luas
pada lingkungan.
Hal ini perlu sebab beberapa bentuk pencemaran,
terutama yang disebabkan oleh zat kimia beracun seperti asam, alkali, lemak,
dtergen dan lain-lain mempunyai pengaruh langsung yang destruktif pada
kehidupan.